SMAN 20 SBY- Seiring
dengan dibukanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tahun pelajaran 2021-2022 pada setiap lembaga pendidikan,
SMA Negeri 20 Surabaya mulai berbenah dan
menyiapkan strategi pelayanan kepada semua anak didik.Terlihat pada optimism para
pendidikyang mengikuti“Workshop Pembuatan Kelas di Google Classroom”tanggal 10
Juli untuk kelas XI-XII, berlanjut pada tanggal 13 Juli 2021 untuk Kelas X.
Pelatihan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Sekolah Dra.Titik
Hariani.,M.M. dengan arahan pembenahan model pembelajaran Google Classroom berbasis
kelas, sehingga terbentuk sebuah kelas yang lebih dekat dengan peserta didik dimasa
pandemi.
Porsi perubahan
model pembelajaran jarak jauh dengan sistem Daring,tentu masih butuh ragam inovasi.Menggunakan
Google Classroom berbasis kelas para pendidik SMA Negeri 20 Surabaya siap menyapa kembali anak didiknya
dengan model baru. Mengingat
semua lembaga pendidikan yang ada masih belum membuka kelas tatap muka pada tahun
pelajaran 2021-2022.
Pemilihan aplikasi
Google Classroom berbasis kelas ini,bertujuan untuk lebih mempermudah penyampaian
materi kepada peserta didik secara virtual
dan mempermudah kepala sekolah untuk melihat kegiatan pembelajaran. Pada tahun pelajaran sebelumnya,
pembelajaran daring yang ada masih berbasis guru, sehingga peserta didik
belum terkontrol aktifitas belajarnya secara maksimal
oleh sekolah.
Harapan yang ada dengan penerapan berbasis kelas pada
Google Classroom ini, penyampaian materi dan tugas kepada lebih menyenangkan.
Selain itu, setiap kelas yang sudah terbentuk dalam Google Classroom memiliki ruang
kontrol yang saling berhubungan antara sekolah dengan walimurid, sepertiapa
yang disampaikan langsung oleh Ketua Tim
Pengembang Pembelajaran Jarak Jauh Drs.Ahmad
Arifin.
Kondisi
yang belum mendukung untuk pembelajaran tatap muka dapat dijembatani dengan pembelajaran
Google Class Room berbasis kelas ini.“Pada Google Classroom berbasis kelas setiap
walikelas dapat memantau kegiatan belajar mengajar (KBM) anak binaannya, demikian
juga Kepala Sekolah dan Guru BK (Bimbingan Konseling)”, seperti yang diutarakan
oleh Dra.Rubiyah selaku Wali Kelas XII-2. “Sistem ini juga lebih efisien daripada
Proses pembelajaran tahun pelajaran sebelumnya,
karena siswa tidak lagi terbebani dengan kelas per-bidang studi”, dari apa yang
disampaikan oleh Yessy Berliana,S.Pd sebagai WaliKelas X-5.
Kelebihan
lain system pembelajaran berbasis Kelas yang diterapkan di SMA Negeri 20
Surabaya,bahwa tim supervisi termasuk Kepala Sekolah dan Guru BK dapat memantau
berlangsungnya proses KBM setiap kelas
secara langsung. Sehingga, setiap guru matapelajaran dan walikelas dapat saling mengisi guna mengatasi
kendala belajar setiap anak didik. Harapannya inovasi KBM pada tahun pelajaran
2021-2022, lebih mempermudah pemahaman materi pembelajaran dan peningkatan prestasi
anak didik.
Penulis : Djoko Widijanto
Editor :
Supriyono @s.priyo11
maju terus walau banyak rintangan
BalasHapusMantap
BalasHapus