Senin, 01 Januari 2018

Duta tari SMA Negeri 20 ke Zew Zealand




Dua siswi SMA negeri 20 Surabaya, Maheswari kelas XI.7 dan Firly Annisa klas XI.3, mendapat Undangan dari Duta Besar Indonesia yang berada di Zew zealand untuk unjuk kebolehan memberikan pelatihan siswa dan mahasiswa di Negara Kiwi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan selama enam hari mulai tanggal 9 Desember 2017 sampai dengan 15 Desember 2017.

KBRI Wellington mengundang mereka untuk menari yang diiringi dengan gamelan yang dimainkan oleh orang-orang bule di depan Duta Besar Indonesia Bapak Tantowi Yahya beserta para pejabat Negara tersebut. Setelah pertunjukkan dilaksanakan workshoup mengenai tari Tawa Timur yang dilaksanakan di Clyde Quay School, St. Teresa dan KBRI Wellington.
Pada kesempatan ini pula mereka berdua diminta untuk mengajar anak-anak  6  12 yang berada di Clyde Quay School dan St, Teresa. Antusias anak-anak di dua sekolah tersebut membuat Mahes dan Firly semakin semangat dan sangat bangga dengan kesenian tari Jawa Timur dan musik gamelannya. Di KBRI mereka mengajar tari yang pesertanya adalah orang Indonesia yang tinggal di Wellington yang terdiri dari Ibu-ibu, bapak-bapak, dan remaja putrid.
Saya senang saat mengajari mereka karena mereka sangat antusias dan ramah, tidak seperti perkiraan saya sebelumnya. Saya membayangkan mereka akan cuek dan tidak akan mempedulikan. Ternyata perkiraan itu meleset. Kata Mahes.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan. Saya bertemu dengan orang-orang yang ramah. Orang-orang Wellington sangat terbuka dan saya dapat bertukar pikiran. Anak-anak juga mempunyai keingintahuan yang tinggi dan haus tentang sesuatu yang baru. Banyak mereka member bunga dan coklat. lanjut Mahes.  Orang bule aja jago main gamelan yang notabene kesenian asli Indonesia, masa kita sebagai remaja yang memiliki budaya tersebut tidak mau belajar dan melestarikan. Boleh kog kita suka tari modern atau lagu barat tapi jangan lupa dengan budaya kita sendiri.
Sedangkan Firly Annisa  mengatakan, Di New Zealand sangat nyaman, banyak pengalaman baru saat mengajari anak-anak bule untuk gerakan tari. Mereka sangat respek dengan tari yang kami ajarkan, mereka berebut untuk ke depan memperagakan gerakan tari yang baru mereka pelajari.
(priyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar