Jumat, 11 Januari 2019

PERAN SERTA SMAN 20 SURABAYA DALAM PAMERAN EKSKUL

KIPRAH SMA NEGERI 20 DI JAPEX 2019





Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mengadakan festival Ekskul dan Pameran Pendidikan pertama kali. Festival diikuti 120 sekolah di Surabaya baik SMA maupun SMK negeri dan swasta. SMA Negeri 20 Surabaya ikut berkiprah di dalamnya. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 10 sampai dengan tanggal 12 Januari 2019.
Stand SMA Negeri 20 Surabaya yang dipimpin oleh Dra. Titik Hariani,M.M selaku kepala sekolah menempati nomor 107. Stand SMA Negeri 20 Surabaya memamerkan ekskul Bahasa Jepang dan IT. Untuk ekskul Bahasa Jepang yang dibina oleh Drs. Eko Sasmito,M.M. menampilkan pernak-pernik budaya Jepang yang dipandu oleh duta siswa berpakaian khas Jepang. Pengunjung dapat belajar menulis huruf Jepang dengan arahan siswa yang sudah menguasai huruf Katagana dan Hiragana. Ekskul IT dibawah arahan Dwi Santi,S.Kom. menampilkan game yang membuat pengunjung merasa penasaran untuk dapat menyelesaikan tantangan. Di samping game juga ditampilkan pula pembelajaran berbasis IT.
Tampilan dan isi stand SMA Negeri 20 Surabaya bisa menjawab apa yang diharapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Saiful Rachman setelah acara ‘Festival Eskul, Talkshow dan Pemeran Pendidikan’ di Jatim Expo.
Karena saat pembukaan, Saiful mengaku kalau festival dan pameran yang dilaksanakan SMA/SMK se-Surabaya ini memiliki kesan tersendiri. Sebab, festival dan pameran ini baru diadakan pertama kali di Jawa Timur, bahkan se-Indonesia.
Acara ini, ujarnya, dijadikan acuan di seluruh Jawa Timur. Menurut dia, tidak ada salahnya Festival Ekskul dan Pameran Pendidikan ini mulai diadakan di seluruh kabupaten/kota. Kegiatan ini dinilai sangat positif, karena mampu mengurangi pengaruh-pengaruh negatif yang bisa menerpa siswa-siswi SMA/SMK.
“Siswa itukan selama ini jenuh memikirkan mata pelajaran. Mereka  butuh seperti ini, apalagi sekolah orientasinya prestasi terus,” papar Saiful.
Saiful menegaskan, ada perbedaan antara siswa yang pandai dengan siswa yang aktif dalam organisasi semacam OSIS. Jika dihadapkan pada persoalan-persoalan  dilapangan, maka siswa yang bisa mengikuti organisasi sekolah lebih cepat dalam menangani masalah. Mereka tidak akan menyerah dengan berbagai kondisi yang dialami.
Untuk itu, aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan siswa diluar pembelajaran dalam sekolah sangat dibutuhkan. Yang terpenting, bagaimana membuat siswa lebih enjoy dalam mengerjakan pembelajaran di sekolah maupun luar sekolah. “Out put yang kita harapkan, sekolah menyusun kegiatan, orang tua mendukung dan siswa enjoi dalam menjalankan kegiatan ini,” terang dia. (HI.NET)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar